Rabu, 01 Juni 2016

Watu Pinabetengan Situs Sejarah Sulut

Letak Lokasi Watu Pinawetengan 

 Sekilas sejarah tentang Watu Pinawetengan
Add caption
 Alkisah keturunan Toar dan Lumimuuta telah berkembang baik dan memenhi wilayah pemukiman awal mereka yakni Tu’ur intana sampai sat masa datanglah muibah serta bencana alam beruntun yang menjadi peringatan baha mereka harus mengosongkan Tu’ur intana dan menemukan lahan kehidupan bari. Atas petunjuk burung manguni, mereka harus berjalam menentang jalannya mentri keorah timu, lalu berbeoloklah ke utara disekitar SEMESEPT, disanalah kehidupan baru dari kaum keturunan To’ar dan Lumimu’ut. Setelah melalui rintangan dan derita, tibalah mereka di perbukitan yang dinamai Tonderukan, yang dari sini terpampang pemandangan yang indah, luat dan sangat subur, tepat sesuai petunjuk manguni – makasiow, di salah satu sisi tegaklah Gunung Soputan. Segera para pemimpin mapalus membangun pemukiman ditempat yang dinamai Ranolesi (terletak diantara desa Tumaratas dan Tou’ure sekarang). Sebelumnya disiapkn kurban syukur, mencari tempat untuk mendirikan batu yang mnjadi mezbah sekaligus menandai berdirunya suatu komunitas/ suatu kebiasaan. dan karna yang dijadikan Tumotuwa kali ini adalah sebuah Altar ilmiah berupa batu besar yang memanjag dari timur ke barat dan saat dijumpai diatasnya bertengker burung manguni, sementara batu-batu sekitar lainnya it ditunggui ular hitam, maka kaum yang besar ini segera menyatakan sebagai mezbah agung. merekapun melangsungkan upacara deng kurban bakaran yang sangat bnyak berupa sejumlah hewan hutan hasil buruan para Waraney. Disinilah dicetuskan Nuwu I Tu’a amanat yang dituakan atau yang kemudian dikeal sbgy amanat watu pinawetengan ; bahwa tanah ini milik kita bersama, sesuai petunjuk sang Manguni. Bagi-bagiknlah tanah ini rambahilah tapal-tapal bats baru lahan penghidupan, wahai pekerja! Kuasai dan pertahankanlah wilayah, wahai satria! Akad se tu’us tumou o tumou tou! mezbah utama ini kemudian disebut watu pinawetengan, sebab dibatu inilah dirundingkan dan diamanatkan pebagian wilayah pemukiman baru para kaum keturunan To’ar Lumimu’ut. Seterusnya watu pinawetengan menjadi tempat petemuan peminpin anak-ankan suku bangsa Minahasa setiap kali menghdapi ppersoalan besar dan membutuhan pungkuhan kembali janji setia Maesa’an (persatuan). peninggaln atas batu tersebut bar dilakukan tahun 1888, sesuai hasil analisah J.A.T Schwarz dan J.G.F Riedel. Berdasarkan ptunjuk sejumlah tuturan dan sastra lisan yang diwarisi dari orang-orang tua. Watu pinawetengan ditemukan pada 19 juli 1888 Dari sisi penulisan terletak kehidupan masa lampau dan berdasarkan peneliti dan arkeologi bahwa tulisan di onjek ini merupakan hasil musyawarah. Mengakat sau cerit yang sampai saat ini ditanamkan oleh para penulis sejarah dan cuga cerita dari mulut kemulut, bahwa bangsa minahasa ini mempunyai nene moyang yang dikenal yaitu Toar dan Lumimuut. Sedikit gambaran sekilas saja bahwa watu pinawetengan ini dijadikan sebagai tempat musyawarah atau tempat pertemuan . Berdasarkan fakta2 dari para peneliti mengakui bahwa tulisan ini adalah hasil musyawarah. Denganbeberapa arkeologi dan para peneliti karna goresan ini sama degan tulisan di goa anggona Filipina yaitu di suku aborijin. Dalam mengukur kurun waktu tentang tulisan ini YYang pertama bahwa peter bewod seorang arkeologi dari australi ia menyatakan bahwa kehidupan orang minahasa sudah lebih dari 3000 tahun. Dengan temuan yang mendukung adalah ditemukan oleh arkeologi tersebut yakni sisa sisa tumpukan makanan yang ada di paso di tepi bara daya tondano yaitu ditemukan makanan has jaman dahulu yakni tulang2 babi rusa ular piton, keong, yang mulai menjadi fosil. Juga ahli sastra dari cina dya menyatakan bahwa ditemukan tulisan ini bahwa menurutnya tulisan ini sudah 5000 thn yang dlm bahasa china dsbt thuseng berikut seorang peneliti dari inggris dy menyatakan bahwa tulisah ini sudah lebih dri 300000 thn. Ada fosil manusia yang ditemukan di liang saro yang sdh lbh dari 3000 thn. Ternyata dari tulisan ini yang sampai saat sekarang belum ada yang memberi penjelasan-penjelasan tentang arti tulisan ini. Namum dalam pengakuan mereka dalam kesimpulan mereka bahwa tulisan ini adalah masuk dalam bahasa symbol.

 Inilah symbol-symbol yang terdapat pada batu tersebut 



 Selanjuynya ditempat ini dijadikan tempat musawarah tempat dimana menyelesaikan persoaalan didalam mereka merencanakan sesuatu bahwa semua itu berdasarkan mufakat dan pembagian sub etnis pembagian suku yang terdiri dari Sembilan suku etnis. Yang pertama adalah suku tomtemboan dari daerah langoan sampai perbatasa minahsa bolaang mongondow atau poigar. suku tombulu mencakup wilyah tomohon sampai tanawangko, tombariri. Suku tolour yaitu wilayahnya daerah tondano. Suku tonsea yaitu dari wilayah bitung, aermadidi sampai likupang. Suku tonsawang yaitu dari wilayah tombatu. Suku pasan yaitu wilayah belang . suku ponosakan wilayah ratahan. suku bantik di tuminting wilayah malalayang. Dan yang terakhir suku siau artinya yang kesembilan. Kesembilan suku etnis ini berdasarkan pembagian wilayah pembagian bahasa maka dinyatakan dalam suatu asas mufakat atau kita kenal bahwa minahasa itu tidak menganus sistim kerajaan. Secara umum Nama watu pinawetengan yang dalam penelitian itu adalah watu itu batu, pinawetengan. 3 sebutan itu temba ini 1. Watu pinaesaan / cita rasa persatuan dan kesatuan 2. Watu pinasungkulan / tempat bertemu 3. Watu pinawetengan / tempat pembagian Ada berbagai tanggapan tentang kehidupan yang ada di darah minahasa ini. Kalau di penjelasan tdi sdh lebih dali 3rbu thn 5rb th atau 7 rb thn itu dilihat dari kehidupan skrang sebenarnya penduduk di daerah ini sebenarnya banyak tentunya. Tetapi berbagai peristiwa yang terjadi di daerah kita ini sampai banyak merenggut nyawa adalah di daerah ini terjadi beberapa konflik yaitu: 1. suku etnis hanya kerna perbedaan batasan sehingga memicu masalah maka dengan mingingat amanah atau pesan bahwa kita ini adalah satu rumpun keluarga maka diselesaikan dengan damai. 2. terjadinya sampar penyakit. Yaitu mungkin krna dulu belum ada dokter 3. terjadinya bencana alam. Berdasarkan fakta dari arkeologi bahwa danau tondano diakibatkan oleh gunung meletus. 4. Perang konfil pereng dari minahasa-portugis, minahasa-spanyol, sampai ke peristiwa benteng moraya 5. Dan terahir masih juga teringat tentang opa opa yang mengalami penjajahan permesta. Dan perlu juga diketahui bahwa berbicara tentang watu pinawetengan selalu berkitan dengan nenek moyang. Kalau orang menyinggung tentang nenek moyang orang minahasa tetap terungkap nama nama suku. Jadi ketiga ini tidak terlepas dari sejarah. Asal orang minahasa. Sekarang ini banyak orang yang mengatakan juga ditulis oleh penulis2 sejarah bahwa minahasa dari mongol. Yang jadi pertanyaan minahasa yang dari mongol atau mongol yang dari minhasa. Karna pada abad ke 7 ada yang mengklem seperti itu. Ternyata dari fakta dan temuan para arkeologi lebih dari 30000 tahun dengan fakta2 yang ada. Disini masih juga membuat kita berpikir apakah minahasa yang diri mongol ataukan mongol yang dari minahasa. Karena bangsa mongol menggunakan system kerajaan sedangkan kita lebih menggunakan fgjffjfjhghj .tetapi bangsa minahasa mengaku mempunyai nenek moyang yaitu Toar dan Lumimuut. Kebudayaan yang menyangkut tradisi yang dilakukan sampai saat sekarang Disamping batu itu ada sirih pinang, tempat minum, ada rokok dan lain2 , itu semua disgunakan untuk mengormati. Namaun disetiap pengadaan seremonial dari adat kebiasaan mereka tradisi yang diwariskan, bahwa setiap mediator atau yang biasa disebut oleh orang minahasa tonaas, itu jumah yang disiapkan harus Sembilan. Itu melambangkan jumlah keturunan Toar dan Lumimuut disesuaikan dengan jumlah suku etnis. Ini adalah cara menghormati dalam melengkapi didalam kegiatan pelaksanaan upacara. Dalam satu ada nenek moyang yang sampai saat ini masih tetap terpelihara oleh anak cucu, bahwa dalam bdaya d minahasa tdk pernah memebentuk suatu doktrin dan selal memberikan amanat dan pesan bahwa adayang diagungkan disembayangkan yang dlam bahasa suku disebut OPO WANANATASE atau EMPUNG WAILAN. Mereka sudah mengakui sang pencipta, dan tanpa disadari bahwa mereka mendoakan kita seperti orang tua mendoakan anaknya. dengan demikian ada pengadaan ritual2 dalam membetukpengobatan alternativ yaitu orang lumpuh berjalan yaitu seorang dari negri Belanda. Begitu juga orang bisu berbicara namanya Grace. Tetapi ditempat ini diajarkan bukan menyembah pada batu tau berilah pada nene moyang kita tetapi selalu berdoa kepada sang pencipta. Upacara-upacara adat 7 juli 2007 – persatuan dan kesatuan 7 juli 2008 – matuari Maesa’an 7 juli 2010 – lingkungan hidup 7 juli 2011 – tokoh pendidikan wanita minahasa 7 juli 2012 – bersama membangun bangsa yang bebas dari narkoba 7 juli 2013 – membangun demokrasi yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Lagu OPO WANANATAS beserta artinya Opo wana natas'se Tembone se mengale ngale Tembone se mengale ngale Pakatuan pakalawiren Kuramo kalalei u langit Tentumo kalalei un tana Kuramo kalalei un tana Tentumo kalalei ta in tou Nikita in tou karia Eni mapa susuat uman Eni mapa susuat uman karia Wia si Opo wananatas Si Opo wana natas Sia si matau ampeleng Sia si matau ampeleng Mamuali wia mbawoin tana ARTINYA Allah yang diatas Lihatlah kami yang hidup didunia ini Lihatlah kami yang hidup didunia ini Berkatilah dengan umur panjang dan kesejahteraan Sebagaimana adanya langit Begitu pula dengan tanah/bumi Sebagaimana adanya tanah/bumi Begitu pula dengan kita umat manusia Kita, umat manusia Hanyalah menyesuaikan saja Menyesuaikan saja Dengan kehendak Allah yang diatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar